Thursday, February 20, 2014
Browse Manual »
Wiring »
bersitegang
»
china
»
di
»
filipina
»
laut
»
sengketa
»
Filipina China Bersitegang di Laut Sengketa
Angkatan laut Filipina terlibat ketegangan dengan patroli air China di Laut China Selatan, yang dipersengketakan sejumlah negara. Upaya diplomasi dipilih Filipina untuk menyelesaikan masalah ini.
Diberitakan BBC, ketegangan terjadi pada Rabu 11 April 2012 di perairan Scarborough, Laut China Selatan. Peristiwa ini terjadi saat AL Filipina dengan kapal perangnya ingin menangkap delapan perahu nelayan China di wilayah tersebut.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez, tentara mereka yang berhasil masuk ke salah satu kapal nelayan menemukan koral, tiram raksasa dan hiu. Ketika hendak mengamankan para nelayan, dua kapal besar patroli China berusaha mencegahnya.
Dua kapal China tiba-tiba menempatkan diri di tengah-tengah kerumunan, menghalangi jalan AL Filipina dalam menggiring para nelayan. Tidak disebutkan apakah terjadi penembakan dalam peristiwa tersebut. Hernandez juga tidak tahu apakah kapal patroli China dipersenjatai atau tidak.
Panggil Dubes
Akibat peristiwa ini, ungkap kantor berita Reuters, pemerintah Filipina memanggil Duta Besar China di Manila untuk menjelaskan insiden yang terjadi. Hernandez mengatakan, mereka akan menyelesaikan masalah itu secara diplomatis.
"Panatag (Scarborough) adalah bagian dari wilayah Filipina dan AL kami menegakkan hukum di wilayah tersebut, yang termasuk ke dalam zona ekonomi ekslusif Filipina," kata Hernandez.
Gugusan Scarborough yang terdiri dari beberapa batu karang terletak sekitar 124 mil laut dari pulau Luzon, Filipina. Wilayah ini menjadi sengketa beberapa negara, di antaranya China, Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan.
Wilayah ini menjadi rebutan lantaran diduga dipenuhi cadangan minyak dan gas, serta menjadi jalur utama pelayaran dari Asia Timur menuju Eropa dan Timur Tengah.
Sumber : http://dunia.vivanews.com
Filipina China Bersitegang di Laut Sengketa
Angkatan laut Filipina terlibat ketegangan dengan patroli air China di Laut China Selatan, yang dipersengketakan sejumlah negara. Upaya diplomasi dipilih Filipina untuk menyelesaikan masalah ini.
Diberitakan BBC, ketegangan terjadi pada Rabu 11 April 2012 di perairan Scarborough, Laut China Selatan. Peristiwa ini terjadi saat AL Filipina dengan kapal perangnya ingin menangkap delapan perahu nelayan China di wilayah tersebut.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Raul Hernandez, tentara mereka yang berhasil masuk ke salah satu kapal nelayan menemukan koral, tiram raksasa dan hiu. Ketika hendak mengamankan para nelayan, dua kapal besar patroli China berusaha mencegahnya.
Dua kapal China tiba-tiba menempatkan diri di tengah-tengah kerumunan, menghalangi jalan AL Filipina dalam menggiring para nelayan. Tidak disebutkan apakah terjadi penembakan dalam peristiwa tersebut. Hernandez juga tidak tahu apakah kapal patroli China dipersenjatai atau tidak.
Panggil Dubes
Akibat peristiwa ini, ungkap kantor berita Reuters, pemerintah Filipina memanggil Duta Besar China di Manila untuk menjelaskan insiden yang terjadi. Hernandez mengatakan, mereka akan menyelesaikan masalah itu secara diplomatis.
"Panatag (Scarborough) adalah bagian dari wilayah Filipina dan AL kami menegakkan hukum di wilayah tersebut, yang termasuk ke dalam zona ekonomi ekslusif Filipina," kata Hernandez.
Gugusan Scarborough yang terdiri dari beberapa batu karang terletak sekitar 124 mil laut dari pulau Luzon, Filipina. Wilayah ini menjadi sengketa beberapa negara, di antaranya China, Filipina, Vietnam, Brunei, Malaysia dan Taiwan.
Wilayah ini menjadi rebutan lantaran diduga dipenuhi cadangan minyak dan gas, serta menjadi jalur utama pelayaran dari Asia Timur menuju Eropa dan Timur Tengah.
Sumber : http://dunia.vivanews.com